Rabu, 02 Oktober 2013

PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENDRIBBLE BOLA PADA SISWA SMP NEGERI 1 GEDANGAN SIDOARJO



B.      Latar Belakang
       Olahraga sepak bola adalah olahraga yang paling fenomena dimuka bumi ini.Dari kaum pria maupun wanita banyak yang mengetahui tentang olahraga ini. Olahraga ini pun sering banyak disorot oleh media  ketika ada hal yang menarik daripada olah raga lainnya. Didunia banyak yang ingin menjadi pemain sepak bola dan membela negaranya masing-masing agar menjadi pemenang di event piala dunia.Sepakbola merupakan salah satu olahraga permainan yang sudah dimainkan sejak lama di berbagai Negara, meskipun menggunakan istilah yang berbeda. Semua permainan itu memiliki tujuan yang sama, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua tim dan pemain dari tiap tim berusaha memainkan bola dan menjaga bola agar tidak direbut oleh tim lawan dan berusaha memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan. 
       Sepakbola adalah permainan invasi yaitu permainan yang memperbolehkan setiap pemain dalam sebuah tim atau regu yang bertanding menyerang memasuki daerah pertahanan lawan, dan setiap pemain dalam sebuah tim berusaha memasukan bola ke gawang lawannya untuk membuat gol atau skor, serta menjaga gawangnya dari serangan lawan. Gol dihitung jika bola seluruhnya telah melewati garis gawang. Setiap pemain berusaha memasukan bola dengan cara melakukan operan (passing), menggiring (dribbling), menembak (shooting). Selain cara – cara tersebut, ada cara lain yang bisa dilakukan oleh para pemain yang tidak membawa bola, seperti bergerak mencari ruang kosong, membantu dan melindungi pemain yang sedang membawa bola. Dan pemain dari tim lawan yang tidak menguasai bola berusaha untuk merebut bola dari pemain lawan dengan cara melakukan adu tubuh (body charge), taklikng, membayangi pemain lawan yang tidak membawa bola, menutup ruang kosong, dan menutup ruang tembak ke arah gawang. Peluang bisa terjadi kalau seorang pemain mempunyai kelincahan. Kelincahan sendiri menurut Mochamad Sajoto:1988 adalah kemampuan merubah arah dengan cepat dan tepat,selagi tubuh bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Yaitu suatu kemampuan untuk merubah posisi badan secara tepat dan cepat,seperti gerak menghindari lawan dalam permainan sepak bola. Namun olahraga sepak bola juga membutuhkan kemampuan dribble yang baik seperti yang di ungkapkan Timo Scheunemann Kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola merupakan salah satu teknik dasar. Dalam permainan sepakbola yang harus dikuasai oleh setiap pemain seperti yang di ungkapkan di buku Timo scheunemann. Menggiring bola adalah gerakan dan aksi unuk dalam dalam permainan sepakbola yang didalamnya mengandung unsur seni, sebab adanya penggunaan kaki yang menyentuh bola dan sanggup mengubah arah dan kecepatan menggiring bola secara tiba-tiba dengan cara menggulingkan bola ke tanah sambil berlari.
       Pada permainan sepakbola modern dan kompetitif, permainan ini dimainkan selama 90 menit yang dibagi kedalam dua babak. Tiap babak dimainkan selama 45 menit dan jika tim yang mencetak gol lebih banyak dari tim lainnya dalam kurun waktu 90 menit tersebut adalah pemenang permainan ini, jika keadaan masih imbang (draw) diadakan babak tambahan waktu selama 2 x 15 menit, dan bila kedudukan masih imbang maka diadakan adu penalty. Permainan sepak bola dimainkan oleh 22 orang pemain yang dibagi kedalam 2 tim, setiap tim terdiri dari 11 orang,  yang diantaranya adalah 1 orang penjaga gawang (goal keeper), 4 pemain belakang (defender), 4 gelandang  (miedfielder), dan 2 orang penyerang (striker). Namun jika permainan ini dimainkan  untuk olah raga rekreasi, jumlah pemain bisa disesuaikan, contoh bisa dimainkan dengan 8 orang pemain, 6 orang pemain bahkan dengan 4 orang pemain, olahraga permainan sepakbola  bisa dimankan. Cabang sepak bola sudah menjadi suatu kenyataan di Negara kita dan banyak digemari orang dalam berbagai lapisan masyarakat pada umumnya dan siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo pada khususnya, orang bukan gemar menonton tetapi gemar juga melakukan olah raga tersebut. Olah raga ini membutuhkan kerja sama tim, sehingga mempertinggi semangat bertanding dan berkembang sifat kebersamaan.
       Akhir-akhir ini  perkembangan ilmu dan teknologi berjalan sangat pesat, begitu juga dengan perkembangan bidang olah raga. Dan kita sudah mengenal cabang olahraga sepak bola dimana dalam permainan  ini membutuhkan keterampilan dan bakat khusus untuk para siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji tentang “Pengaruh latihan kelincahan terhadap kemampuan mendribble bola pada siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo”.
           Pelatih perlu mengerti, menghayati teori dan metodologi proses pelatihan secara benar. Kemudian pelatih harus mampu mengaplikasikan teori dan metodologi tersebut dalam praktek melatih untuk mencapai kesukses dalam proses pelatihan. Ciri pelatih yang baik adalah pandai memilih atau menciptakan metode latihan yang efektif dan efisien untuk mencapai sasaran latihan.
        Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan berkerja sama dengan SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo untuk melaksakan penelitian. Penulis melibatkan siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo sebagai subyek, yang nantinya mereka akan mengikuti proses pelatihan sepak bola dengan menggunakan progam latihan yang telah disusun. Atlet–atlet ini selama 3 bulan akan mengikuti kegiatan penelitian.




C.    Ruang Lingkup Dan Pembatasan Masalah
           Dalam penelitian ini akan dijelaskan arah penelitian, sehingga tidak terjadi salah penafsiran. Untuk memperjelas arah penelitan, maka disini akan dijelaskan bahwa pada penelitian ini, peneliti hanya membahas tentang Pengaruh latihan kelincahan terhadap kemampuan mendribble bola pada siswa  SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.

D.    Rumusan Masalah
       Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1)      Adakah pengaruh latihan kelincahan terhadap kemampuan mendribble bola pada siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo

E.     Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1.   Variabel
       Variabel adalah object penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian  suatu penelitian.Dalam penelitian, variabel merupakan Unsur Yang sangat penting dan merupakan suatu yang menjadi obyek pengamatan peneliti. Kehadiran merupakan unsur yang sangat melekat dengan masalah atau hipotesis yang penulis ajukan. Pengertian variabel sering diungkapkan sebagai konsep yang mempunyai variasi nilai, sehingga dapat diukur dan dilandasi secara teoritis.Jika telah diketahui sejumlah variabel penelitian, maka variabel tersebut perlu didefinisikan dan diklasifikasikan, selanjutnya didefinisikan secara operasional. Sesuai dengan proposal yang bejudul “Pengaruh latihan kelincahan terhadap kemampuan mendribble bola pada siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo”, maka Variabel-variabelnya adalah:
a)      Latihan kelincahan merupakan variabel bebas (X)
b)      Kemampuan mendribble bola merupakan variabel terikat (Y)

2.   Definisi Operasional Variabel
A.       Latihan kelincahan
       Kelincahan atau agility adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah,dalam posisi-posisi tertentu. Seorang yang mampu merubah satu posisi ke suatu posisi yang berbeda,dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerak yang baik,berarti kelincahannya cukup tinggi Mochamad Sajoto 1988. Komponen keseimbangan,koordinasi dan kelincahan adalah komponen fisik yang lebih banyak mendekati cabang-cabang olahraga yang dilakukannya. Dalam olahraga kelincahan sangat di butuhkan semua atlit agar dapat menghindari kejaran lawan yang akan menghadang atau lawan yang berusaha menciderai atlit. Sementara kelincahan itu sendiri harus di asah setiap hari agar kelincahan posisi badan lebih cepat dan tepat.



B.        Kemampuan mendribble bola
       Kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola merupakan salah satu teknik dasar. Dalam permainan sepakbola yang harus dikuasai oleh setiap pemain seperti yang di ungkapkan di buku Timo scheunemann. Menggiring bola adalah gerakan dan aksi unuk dalam dalam permainan sepakbola yang didalamnya mengandung unsur seni, sebab adanya penggunaan kaki yang menyentuh bola dan sanggup mengubah arah dan kecepatan menggiring bola secara tiba-tiba dengan cara menggulingkan bola ke tanah sambil berlari. Kemampuan pemain sepak bola dalam mendribble bola sangat di butuhkan sekali karena dapat menghindari diri dari hadangan lawan dan bahkan menghindari diri dari niat lawan yang akan menciderainya dan bisa berakibat cidera fatal untuk pemain.
       Berdasarkan penjelasan di atas, maka pengertian menggiring bola adalah membawa bola dengan berbagai macam teknik, sedangkan bola untuk membuka daerah atau melewati lawan, sehingga pemain dapat  melakukan passing atau tembakan sedekat mungkin ke gawang atau ke teman. Dari hasil penguraian tersebut tentang menggiring bola yaitu salah satu teknik dasar yang memegang peranan dalam permainan sepakbola yang harus mutlak di miliki oleh pemain sepak bola nasional maupun internasional  Sucipto, sepak bola:1999-2000
.
F.     Tujuan Penelitian
1.   Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini dapat digunakan untuk pemilihan atau sebagai pertimbangan dalam memilih atau sebagai bahan pertimbangan dalam memilih atlet sepak bola yang mempunyai kemampuan dribble bola.
2.   Tujuan khusus
a.    Untuk mendapatkan informasi dan data tentang pengaruh latihan kelincahan terhadap kemampuan mendribble bola dalam permainan sepak bola.
b.   Untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar sarjana pendidikan jurusan pendidikan kepelatihan olahraga, universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

G.        Manfaat penelitian
      Berdasarkan ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti, penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.         Manfaat Teoritis
       Agar dapat digunakan sebagai bahan informasi serta kajian  penelitian selanjutnya khususnya bagi para pemerhati peningkatan prestasi sepak bola maupun seprofesi dalam membahas peningkatan kemampuan .
       Bahan referensi dalam memberikan materi latihan kepada atlet di lingkungan tempat latihan.
2.            Manfaat Praktis
a.          Bagi Pihak Pelatih.
Agar dapat dijadikan sebagai masukan dalam memberikan materi latihan dan peningkatan kemampuan pada teknik mendribble bola.
b.        Bagi Atlet.
Meningkatkan kemampuan dribble bola pada atlet.
c.            Bagi Peneliti.
Mengembangkan teori-teori yang hasilnya bisa berguna bagi pelatih, atlet, dan pihak-pihak yang terkait dengan prestasi sepak bola.

H.    Landasan Teori
1.      Kelincahan
       Kelincahan atau agility adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah,dalam posisi-posisi tertentu. Seorang yang mampu merubah satu posisi ke suatu posisi yang berbeda,dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerak yang baik,berarti kelincahannya cukup tinggi Mochamad Sajoto 1988. Komponen keseimbangan,koordinasi dan kelincahan adalah komponen fisik yang lebih banyak mendekati cabang-cabang olahraga yang dilakukannya. Dalam olahraga kelincahan sangat di butuhkan semua atlit agar dapat menghindari kejaran lawan yang akan menghadang atau lawan yang berusaha menciderai atlit. Sementara kelincahan itu sendiri harus di asah setiap hari agar kelincahan posisi badan lebih cepat dan tepat.

A.     Bentuk latihan kelincahan meliputi:
1)         Latihan shuttle run
       Bertujuan untuk merubah gerak arah tubuh lurus dan mengukur kelincahan. Bidang datar selebar maksimal 15 meter Nurhasan:1986 Cara melakukannya sebagai berikut:
a.      Subjek berdiri di belakang garis start dengan salah satu kaki di letakkan di depan.
b.     Pada aba-aba “ya” diberikan,subjek berlari dengan secepat mungkin berlari ke depan menuju garis akhir,kemudian berputar lagi.
c.      Kesempatan di berikan 2 kali dan di ambil waktu tercepatnya.
                 



2)         Latihan zig-zag run
        Bertujuan untuk mengukur kelincahan seseorang Nurhasan:1986
Cara melakukannya:
a.          Subjek berdiri di belakang garis start.
b.         Bila aba-aba “ya” ,subjek berlari secepatnya melewati rintangan coune sampai batas finish.
c.          Subjek di beri kesempatan 3 kali diambil waktu tercepat

2.      Kemampuan mendribble bola
       Kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola merupakan salah satu teknik dasar. Dalam permainan sepakbola yang harus dikuasai oleh setiap pemain seperti yang di ungkapkan di buku Timo scheunemann. Menggiring bola adalah gerakan dan aksi unuk dalam dalam permainan sepakbola yang didalamnya mengandung unsur seni, sebab adanya penggunaan kaki yang menyentuh bola dan sanggup mengubah arah dan kecepatan menggiring bola secara tiba-tiba dengan cara menggulingkan bola ke tanah sambil berlari. Kemampuan pemain sepak bola dalam mendribble bola sangat di butuhkan sekali karena dapat menghindari diri dari hadangan lawan dan bahkan menghindari diri dari niat lawan yang akan menciderainya dan bisa berakibat cidera fatal untuk pemain.
       Berdasarkan penjelasan di atas, maka pengertian menggiring bola adalah membawa bola dengan berbagai macam teknik, sedangkan bola untuk membuka daerah atau melewati lawan, sehingga pemain dapat  melakukan passing atau tembakan sedekat mungkin ke gawang atau ke teman. Dari hasil penguraian tersebut tentang menggiring bola yaitu salah satu teknik dasar yang memegang peranan dalam permainan sepakbola yang harus mutlak di miliki oleh pemain sepak bola nasional maupun internasional Sucipto, sepak bola:1999-2000.

3.      Sepak bola
       Sepak bola adalah permainan beregu yang di mainkan 2 tim berbeda yang 1 tim di huni 11 pemain termasuk penjaga gawang. Olahraga sepak bola di naungi FIFA (federation internasional football association)sebagai induk organisasi internasional. Sedangkan di Indonesia yaitu PSSI (persatuan sepakbola seluruh Indonesia)
A.     Tujuan
         Setiap cabang olahraga mempunyai tujuan dari permainannya. Tujuan permainan sepak bola adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri agar tidak kebobolan oleh lawan yang di hadapinya. Suatu regu di nyatakan sebagai pemenang apabila regu tersebut dapat memasukkan bola sebanyak-banyaknya dan apabila pertandingan tersebut berakhir imbang maka di nyatakan seri atau draw. Tujuan yang paling utama dan yang paling di harapkan untuk dunia pendidikan terutama pendidikan jasmani adalah sepak bola merupakan salah satu mediator untuk mendidik anak agar kelak menjadi anak yang cerdas,terampil,jujur,dan sportif serta anak akan tumbuh berkembang semangat persaingan (competition),kerjasama (cooperation),interaksi social (social interaction),dan pendidikan moral (moral education).

B.        Peraturan pertandingan
      Dalam permainan sepak bola mempunyai aturan untuk pertandingan yaitu:
a)      Setiap pertandingan di mainkan 45 menit 2 kali dan di jalankan 2 babak,jeda babak pertama dan babak kedua yaitu istirahat 10 menit.
b)      Di mainkan 2 tim di lapangan dengan masing-masing tim ada 11 pemain.
    c)  Setiap pertandingan hanya ada 3 pemain pengganti dari pemain cadangan  tidak boleh lebih dari itu,pemain yang di kartu merah oleh wasit tidak bisa di gantikan oleh pemain cadangan.
d)  Ada wasit tengah 1 orang dan 2 asisten wasit yang berdiri di garis samping lapangan yang bertugas membantu wasit tengah.
e)      Dalam pertandingan setiap pemain harus memakai skin deker atau pelindung tulang jering,serta penjaga gawang harus memakai sarung tangan.
f)       Tidak boleh memakai aksesoris misalkan anting-anting maupun gelang.
g)      Panjang lapangan 100-110 meter dan lebar 65-75 meter.

4.      Kerangka konsep
       Menurut Notoatmodjo (2005: hal.83), kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi huungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari maslah yang ingin diteliti.
Berikut ini adalah kerangka konseptualnya:










                                                         





1.      tekhnik
2.      Kondisi Fisik
3.      Taktik
4.      Mental

Olahraga Sepakbola

v  Kekuatan
v  Ketepatan
v  Kelentukan
v  Kelincahan
v  reaksi
v  Latihan shuttle run
v  Latihan zig-zag run
Kemampuan mendribble bola pada Sepak bola

Latihan dalam melakukan kemampuan mendribble bola
 



































5.      Hipotesis
      Hipotesis merupakan suatu perumusan jawaban dimana tingkat kebenarannya masih perlu di uji melalui penelitian.
Jadi hipotesis dirumuskan dan diajukan sebelum kegiatan pengumpulan data dilakukan.Ini mengingat, hipotesis merupakan petunjuk bagi si peneliti terutama terkait dengan bentuk data yang diperlukan dan prosedur pemecahannya.Selain itu, hipotesis yang diajukan sekaligus merupakan indikasi sampai sejauh mana peneliti menguasai konsep dan teori sehubungan dengan masalah yang diajukan.
Hipotesis merupakan suatu perumusan jawaban dimana tingkat kebenarannya masih perlu di uji melalui penelitian. Sedangkan Suharsimi Arikunto ( tahun1987 halaman67). Mengatakan : Dari kata hipotesis berasal dari dua kata yaitu “Hypo” yang artinya di bawah dan “thesa” artinya kebenaran. Jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya di sesuaikan dengan ejaan bahsa indonesia menjadi hipotesa dan berkembang menjadi hipotesis.
Jadi hipotesis dapat di artikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti kebenarannya melalui data terkumpul, sekali hipotesis yang telah dikemukakan setalah di uji kembali akan memberikan suatu jawaban yang benar atau mungkin pula dapat memberikan suatu jawaban yang salah.
Berdasarkan pengaruh antara variabel bebas yaitu latihan kelincahan dan variabel terikat yaitu : kemampuan mendribble bola pada permainan sepak bola.
Dengan demikian hipotesis yang dilakukan adalah terdapat pengaruh yang positif antara latihan kelincahan terhadap kemampuan mendribble bola dalam Cabang Olahraga Sepak Bola Pada Siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo

I.       Metode Penelitian
       Dalam bab ini, peneliti menyajikan suatu cara di dalam penelitian ini, karena memperoleh data yang objektif atau data yang dapat dipercaya. Artinya seorang peneliti akan mengadakan suatu penelitian yang ilmiah dengan metode yang sesuai dengan apa yang diteliti, maka akan memperoleh data yang benar serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk itu peneliti menyinggung sedikit arti dari penelitian. Penelitian yaitu mengamati suatu objek yang akan diteliti dan kemudian dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan. Di dalam penelitian itu sendiri ada dua hal yang perlu dipahami, yaitu metode dan penelitian. Metode adalah suatu cara yang diatur secara sistematis dan berfikir baik-baik untuk mendapatkan atau mencapai suatu tujuan, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan atau penelitian secara teliti pada objek tertentu. Sedangkan Menurut Sugiyono (2010:2) menjelaskan “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Jadi yang dimaksud dengan metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dalam penelitian. Begitu pentingnya suatu metodologi dalam suatu penelitian maka seorang peneliti harus benar-benar memahami karakteristik suatu penelitian tersebut, sehingga nantinya disesuaikan dengan metode apa yang seharusnya diterapkan. Suatu contoh metode penelitian deskriptif yang pelaksanaannya dengan teknik observasi tak langsung. Winarno S. (1975), menyebutkan Teknik tak langsung yakni pengumpulan data di mana penyelidik mengadakan pengamatan-pengamatan terhadap gejala-gejala subjek yang diteliti dengan perantara sebuah alat baik alat yang sengaja untuk keperluan khusmaupun yang tidak untuk keperluan secara khusus.”Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimen, yakni suatu penelitian dimana peneliti sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk memberikan perlakuan atau melakukan manipulasi terhadap variable yang mungkin berperan terhadap munculnya suatu gejala (maksum, 2006:10).

1.      Rancangan Penelitian
Menurut pendapat Suharsimi Arikunto, (1997 : 14) Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pola dasarnya ada 3 hal pokok yang harus diperhatikan yaitu dilakukan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah”.
       Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya adalah “ one group pretest – posttest design” karena di dalam penelitian ini tidak ada kelompok kontrol dan subjek tidak di tetapkan secara acak namun penelitian ini hanya ingin mengetahui dengan pasti perbedaan hasil akibat perlakuan yang diberikan. Dapat diuraikan sebagai berikut :
      T1             x             T2
 


Keterangan :
T1  =   pretest
T2  =  posttest
X    =  perlakuan
( Ali Maksum 2009:49)

2.      Populasi dan Sampel
a.       Populasi
         Pada setiap pelaksanaan penelitian akan selalu dihadapkan pada masalah populasi, sedangkan populasi itu adalah seluruh individu, gejala atau masalah dalam suatu daerah atau lingkungan tertentu yang akan diteliti. Menurut Sutrisno Hadi (2000 : 220) bahwa “ Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki, dibatasi jumlah penduduk individu yang paling mempunyai sifat sama”. Sedangkan Mardalis (1989:-55-50) menyatakn bahwa populasi adalah semua individu yang sebagai sumber pengambilan sampel yang ada hakekatnya populasi itu adalah sekumpulan kasus yang perlu menemui persyaratan persyaratan tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.
        Jadi menurut pengertian ini bahwa populasi dapat diartikan sebagai individu yang menjadi sasaran atau subjek penelitian. maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.

b.      Sampel
      Menurut Sutrisno Hadi (2000 : 221) sampel adalah “ Sejumlah anggota yang jumlahnya kurang dari populasi”.
        Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, dalam bukunya Prosedur Penelitian (1997 : 117) bahwa ”Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
       Berdasarkan pendapat tersebut yang dimaksud sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili seluruh populasi dengan menggunakan teknik tertentu.
       Selanjutnya untuk pengambilan besar kecilnya sampel penulis berpedoman pada statistic dan research Sutrisno Hadi (1979:5) yang menyatakan bahwa “menetapkan besar kecilnya sempel dalam penelitian sebenarnya tidak ada suatu ketetapan yang mutlak beberapa persen suatu sampel yang harus diambil dari populasi.
        Jadi sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo sebanyak 30 sampel.



3.      Teknik  pengumpulan data
       Untuk mendapatkan data-data yang di jadikan bahan penelitian banyak cara atau metode yang digunakan, data-data yang terkumpul masih merupakan data-data mentah dan masih perlu di himpun, disusun secara sistematis, agar dapat membantu memperoleh mengolahnya.
       Sebelum menjelaskan tentang pengumpulan data, maka membahas tentang:
a.       Jenis data
       Untuk mendaptkan data harus di pergunakan alat ukur yang berat dan dapat di percaya, sesuai dengan penelitian yang telah ditentukan yakni data kuantitatif dalam arti bahwa jenis data tersebut dapat diukur secara langsung, lebih tepatnya dapat di hitung dan dinyatakan dalalm bentuk angka.
b.      Sumber data
      Sumber data sebagai bahan untuk menganalisa permasalahan, maka di perlukan data yang sebanyak-banyaknya dan dapatdipertanggung jawabkan kebenarannya dalam peneletian tersebut sebagai sumber data adalah Siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo. Sebagai populasi penelitian dengan menggunakan tes siswa untuk memperolah data yang diinginkan (Jurnal UNIPA, 2008)
       Untuk mendapatkan data yang falid dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan tes dan pengukuran yaitu dengan cara  pretest mengetahui keterampilan mendribble bola, kemudian  posttest untuk mengetahui hasil dari kemampuan mendribble bola setelah diberikan perlakuan  program latihan kelincahan apakah terjadi peningkatan.
4.      Instrumen penelitian
       Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ( Ali  Maksum 2009:56 ).  Didalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen tes dan pengukuran.
a.       Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,pengetahuan inteligensi,kemampuan atau bakat yang di miliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto).
       Tes yang akan digunakan peneliti untuk penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut:
1)         Tes kemampuan mendribble bola
            Tujuan : mengukur kemampuan atau keterampilam mendribble bola dengan di sertai perubahan arah.
2)         Alat yang digunakan:
a)         Bola
b)         10 buah rintangan (coune)
c)         Stopwatch
d)        Kapur
e)         Peluit
f)          Blangko dan alat tulis
3)         Petunjuk pelaksanaan:
a)      Pada aba-aba “siap” testee berdiri di belakang garis start dengan bola berada dalam penguasaan kaki.
b)      Pada aba-aba “ya” sambil menekan stopwatch,testee mulai mendribble bola kearah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan dengan arah panah yang di tetapkan hingga menuju ke garis finish.
c)      Bila salah arah mendribble bola,ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki di tempat kesalahan terjadi,selama itu pula stopwatch tetap jalan.
d)     Bola di giring oleh kaki kanan dan kiri secara bergantian
4)         Gerakan tersebut di nyatakan gagal:
a)      Testee mendribble bola hanya dengan satu kaki saja.
b)      Testee mendribble bola tidak sesuai arah panah.
5)         Cara penilaian:
       Penilaian setiap siswa melakukan dribble bola melalui rintangan-rintangan yang sudah disiapkan. Kegiatan ini di lakukan sebanyak tiga kali dan hasil terbaik atau tercepat yang di ambil.

6)         Pengukuran 
       Pengukuran adalah proses pengumpulan data / informasi dari suatu obyek tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur Nur Hasan (2000:2). Alat ukur dalam penelitian ini adalah stopwatch.

5.      Prosedur pengumpulan data
  Sebelum seorang peneliti mengadakan atau melaksanakan penelitiannya, dituntut untuk mempersiapkan diri dan segala sesuatunya, agar dalam pelaksanaan penelitian dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
 Dalam persiapan penelitian ini peneliti melakukan 3 (tiga) tahap yang perlu ditempuh, antara lain :
a.        Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini, peneliti menganalisis dengan pemilihan penentuan masalah serta judul penelitian itu sendiri kemudian dilanjutkan dengan pembuatan proposal. Mengenai judul penelitian yang peneliti pilih yakni: " Pengaruh latihan kelincahan terhadap kemampuan mendribble bola pada olahraga Sepakbola siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo”, serta pembuatan matriks penelitiannya yang tujuannya untuk mempermudah penentuan langkah-­langkah dalam pengumpulan data.

b.         Tahap Konsultasi
Setelah tahap konsultasi selesai, dilanjutkan dengan konsultasi kepada Bapak Dosen Pembimbing. Dalam hal ini, peneliti berkonsultasi dengan Bapak Dr. Harwanto ST, M.Pd. Dalam tahap konsultasi ini, peneliti memperoleh gambaran tentang bagaimana seharusnya mengadakan penelitian di lapangan sesuai dengan judul yang akan diteliti.
c.          Tahap Orientasi
Tahap ini bertujuan untuk pengenalan daerah yang akan dijadikan tempat penelitian. Untuk itu seorang peneliti dalam melaksanakan penelitiannya untuk memperoleh data sudah mengenal daerah penelitiannya. Adapun penelitian ini bertempat di lapangan SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.
                              
Dalam menindak lanjuti apa yang ditulis diatas peneliti akan memberikan tahap-tahap atau fase yang kiranya perlu untuk dikemukakan. Dalam penyajian data ini peneliti menempuh tiga tahap, yang dalam tahap-­tahap tersebut akan diuraikan secara rinci, tiga tahap antara lain :

1)         Persiapan Untuk Pengumpulan Data.
                Dalam tahap persiapan untuk pengumpulan data ini, peneliti melakukan beberapa hal yang nantinya dapat berjalan dengan baik.
a)         Mendapat ijin dari Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo
b)         Dilanjutkan pertemuan awal dengan siswa untuk pemberitahuan pelaksanaan penelitian.
c)         Persiapan alat-alat yang akan digunakan dalam pengambilan data, antara lain :
(1)         Mempersipkan lapangan untuk tempat  tes.
(2)         Mempersiapkan bola, peluit, stop watch.
(3)         Mempersiapkan daftar isian siswa / responden.

2)         Pelaksanaan Dalam Pengumpulan Data.
Pelaksanaan pengumpulan data ini berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Rincian Pelaksanaannya sebagai berikut :
a)            Mengecek jumlah sampel yang disesuaikan dengan urutannya.
b)            Memberikan penjelasan dan contoh pada siswa yang menjadi responden tentang bentuk tes yang harus dilakukan.
c)            Setelah penjelasan dirasa cukup dan jelas, selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk mencobanya sesuai dengan apa yang telah dijelaskan.

3)         Pelaksanaan tes
a)            Melakukan tes kemampuan mendribble bola
b)            Kesempatan hanya tiga kali dan di ambil yang terbaik
c)            Mengumpulkan dan megecek data hasil pelaksanaan tes

6)      Tekhnik analisis data
Metode analisis data adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk menganalisis data atau mengelola data yang diperoleh dari penelitian yaitu hasil tes dan pengukuran pada siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo
                   Tehnik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah mengacu pada rumus uji T pendek : 

                                       t=    Mk – Me
                                                   ∑ b²
                                                N(N – 1)
                                           (Sutrisno Hadi,)
Keterangan:
Mk dan Me = masing-masing adalah mean dari kelompok kontrol dan mean dari kelompok eksperimen
∑ b²             = jumlah deviasi dari mean perbedaan
N                 = jumlah subjek
            



j.        Jadwal Penelitian.

No
Uraian
Waktu
Juli
Agustus
September
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Judul












2
Matrik












3
Proposal












4
Ujian