A.
Judul
PENGARUH
LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENDRIBBLE BOLA PADA SISWA SMP NEGERI 1
GEDANGAN SIDOARJO
B.
Latar Belakang
Olahraga sepak bola adalah olahraga yang paling fenomena dimuka bumi
ini.Dari kaum pria maupun wanita banyak yang mengetahui tentang olahraga ini.
Olahraga ini pun sering banyak disorot oleh media ketika ada hal yang menarik daripada olah
raga lainnya. Didunia banyak yang ingin menjadi pemain sepak bola dan membela
negaranya masing-masing agar menjadi pemenang di event piala dunia.Sepakbola merupakan salah satu olahraga permainan
yang sudah dimainkan sejak lama di berbagai Negara, meskipun menggunakan
istilah yang berbeda. Semua permainan itu memiliki tujuan yang sama, yaitu
permainan yang dimainkan oleh dua tim dan pemain dari tiap tim berusaha
memainkan bola dan menjaga bola agar tidak direbut oleh tim lawan dan berusaha
memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan.
Sepakbola adalah permainan invasi yaitu
permainan yang memperbolehkan setiap pemain dalam sebuah tim atau regu yang
bertanding menyerang memasuki daerah pertahanan lawan, dan setiap pemain dalam
sebuah tim berusaha memasukan bola ke gawang lawannya untuk membuat gol atau
skor, serta menjaga gawangnya dari serangan lawan. Gol dihitung jika bola
seluruhnya telah melewati garis gawang. Setiap pemain berusaha memasukan bola
dengan cara melakukan operan (passing), menggiring (dribbling),
menembak (shooting). Selain cara – cara tersebut, ada cara lain yang
bisa dilakukan oleh para pemain yang tidak membawa bola, seperti bergerak
mencari ruang kosong, membantu dan melindungi pemain yang sedang membawa bola.
Dan pemain dari tim lawan yang tidak menguasai bola berusaha untuk merebut bola
dari pemain lawan dengan cara melakukan adu tubuh (body charge), taklikng,
membayangi pemain lawan yang tidak membawa bola, menutup ruang kosong, dan
menutup ruang tembak ke arah gawang. Peluang bisa terjadi kalau seorang pemain
mempunyai kelincahan. Kelincahan sendiri menurut Mochamad Sajoto:1988 adalah kemampuan merubah arah dengan cepat dan
tepat,selagi tubuh bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Yaitu suatu
kemampuan untuk merubah posisi badan secara tepat dan cepat,seperti gerak
menghindari lawan dalam permainan sepak bola. Namun olahraga sepak bola juga
membutuhkan kemampuan dribble yang
baik seperti yang di ungkapkan Timo
Scheunemann Kemampuan menggiring
bola dalam permainan sepakbola merupakan salah satu teknik dasar. Dalam
permainan sepakbola yang harus dikuasai oleh setiap pemain seperti yang di
ungkapkan di buku Timo scheunemann.
Menggiring bola adalah gerakan dan aksi unuk dalam dalam permainan sepakbola
yang didalamnya mengandung unsur seni, sebab adanya penggunaan kaki yang
menyentuh bola dan sanggup mengubah arah dan kecepatan menggiring bola secara
tiba-tiba dengan cara menggulingkan bola ke tanah sambil berlari.
Pada permainan sepakbola modern dan
kompetitif, permainan ini dimainkan selama 90 menit yang dibagi kedalam dua
babak. Tiap babak dimainkan selama 45 menit dan jika tim yang mencetak gol
lebih banyak dari tim lainnya dalam kurun waktu 90 menit tersebut adalah
pemenang permainan ini, jika keadaan masih imbang (draw) diadakan babak tambahan waktu selama 2 x 15 menit, dan bila
kedudukan masih imbang maka diadakan adu penalty. Permainan sepak bola
dimainkan oleh 22 orang pemain yang dibagi kedalam 2 tim, setiap tim terdiri
dari 11 orang, yang diantaranya adalah 1 orang penjaga gawang (goal
keeper), 4 pemain belakang (defender), 4 gelandang
(miedfielder), dan 2 orang penyerang (striker). Namun jika permainan
ini dimainkan untuk olah raga rekreasi, jumlah pemain bisa disesuaikan,
contoh bisa dimainkan dengan 8 orang pemain, 6 orang pemain bahkan dengan 4
orang pemain, olahraga permainan sepakbola bisa dimankan. Cabang sepak
bola sudah menjadi suatu kenyataan di Negara kita dan banyak digemari orang
dalam berbagai lapisan masyarakat pada umumnya dan siswa SMP Negeri 1 Gedangan
Sidoarjo pada khususnya, orang bukan gemar menonton tetapi gemar juga melakukan
olah raga tersebut. Olah raga ini membutuhkan kerja sama tim, sehingga
mempertinggi semangat bertanding dan berkembang sifat kebersamaan.
Akhir-akhir ini perkembangan ilmu dan teknologi berjalan
sangat pesat, begitu juga dengan perkembangan bidang olah raga. Dan kita sudah
mengenal cabang olahraga sepak bola dimana dalam permainan ini membutuhkan keterampilan dan bakat khusus
untuk para siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo dalam penelitian ini, peneliti
akan mengkaji tentang “Pengaruh latihan kelincahan terhadap kemampuan mendribble bola pada siswa SMP Negeri 1
Gedangan Sidoarjo”.
Pelatih perlu mengerti, menghayati
teori dan metodologi proses pelatihan secara benar. Kemudian pelatih harus
mampu mengaplikasikan teori dan metodologi tersebut dalam praktek melatih untuk
mencapai kesukses dalam proses pelatihan. Ciri pelatih yang baik adalah pandai
memilih atau menciptakan metode latihan yang efektif dan efisien untuk mencapai
sasaran latihan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis
akan berkerja sama dengan SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo untuk melaksakan
penelitian. Penulis melibatkan siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo sebagai
subyek, yang nantinya mereka akan mengikuti proses pelatihan sepak bola dengan
menggunakan progam latihan yang telah disusun. Atlet–atlet ini selama 3 bulan
akan mengikuti kegiatan penelitian.
C.
Ruang
Lingkup Dan Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini akan dijelaskan
arah penelitian, sehingga tidak terjadi salah penafsiran. Untuk memperjelas
arah penelitan, maka disini akan dijelaskan bahwa pada penelitian ini, peneliti
hanya membahas tentang Pengaruh latihan kelincahan terhadap kemampuan mendribble bola pada siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.
D.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut:
1) Adakah
pengaruh latihan kelincahan terhadap kemampuan mendribble bola pada siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo
E.
Variabel
dan Definisi Operasional Variabel
1.
Variabel
Variabel adalah object penelitian,
atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian.Dalam penelitian, variabel merupakan Unsur Yang sangat
penting dan merupakan suatu yang menjadi obyek pengamatan peneliti. Kehadiran
merupakan unsur yang sangat melekat dengan masalah atau hipotesis yang penulis
ajukan. Pengertian variabel sering diungkapkan sebagai konsep yang mempunyai
variasi nilai, sehingga dapat diukur dan dilandasi secara teoritis.Jika telah
diketahui sejumlah variabel penelitian, maka variabel tersebut perlu
didefinisikan dan diklasifikasikan, selanjutnya didefinisikan secara
operasional. Sesuai dengan proposal yang bejudul “Pengaruh latihan kelincahan
terhadap kemampuan mendribble bola
pada siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo”, maka Variabel-variabelnya adalah:
a) Latihan
kelincahan merupakan variabel bebas (X)
b) Kemampuan
mendribble bola merupakan variabel
terikat (Y)
2.
Definisi
Operasional Variabel
A.
Latihan
kelincahan
Kelincahan atau agility adalah kemampuan seseorang dalam
merubah arah,dalam posisi-posisi tertentu. Seorang yang mampu merubah satu
posisi ke suatu posisi yang berbeda,dengan kecepatan tinggi dan koordinasi
gerak yang baik,berarti kelincahannya cukup tinggi Mochamad Sajoto 1988. Komponen keseimbangan,koordinasi dan
kelincahan adalah komponen fisik yang lebih banyak mendekati cabang-cabang
olahraga yang dilakukannya. Dalam olahraga kelincahan sangat di butuhkan semua
atlit agar dapat menghindari kejaran lawan yang akan menghadang atau lawan yang
berusaha menciderai atlit. Sementara kelincahan itu sendiri harus di asah
setiap hari agar kelincahan posisi badan lebih cepat dan tepat.
B.
Kemampuan
mendribble bola
Kemampuan menggiring bola dalam permainan
sepakbola merupakan salah satu teknik dasar. Dalam permainan sepakbola yang
harus dikuasai oleh setiap pemain seperti yang di ungkapkan di buku Timo scheunemann. Menggiring bola adalah
gerakan dan aksi unuk dalam dalam permainan sepakbola yang didalamnya
mengandung unsur seni, sebab adanya penggunaan kaki yang menyentuh bola dan
sanggup mengubah arah dan kecepatan menggiring bola secara tiba-tiba dengan
cara menggulingkan bola ke tanah sambil berlari. Kemampuan pemain sepak bola
dalam mendribble bola sangat di butuhkan sekali karena dapat menghindari diri
dari hadangan lawan dan bahkan menghindari diri dari niat lawan yang akan
menciderainya dan bisa berakibat cidera fatal untuk pemain.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
pengertian menggiring bola adalah membawa bola dengan berbagai macam teknik,
sedangkan bola untuk membuka daerah atau melewati lawan, sehingga pemain dapat melakukan passing atau tembakan sedekat
mungkin ke gawang atau ke teman. Dari hasil penguraian tersebut tentang
menggiring bola yaitu salah satu teknik dasar yang memegang peranan dalam
permainan sepakbola yang harus mutlak di miliki oleh pemain sepak bola nasional
maupun internasional Sucipto, sepak bola:1999-2000
.
F.
Tujuan
Penelitian
1. Tujuan
Umum
Tujuan
penelitian ini dapat digunakan untuk pemilihan atau sebagai pertimbangan dalam
memilih atau sebagai bahan pertimbangan dalam memilih atlet sepak bola yang
mempunyai kemampuan dribble bola.
2. Tujuan
khusus
a. Untuk
mendapatkan informasi dan data tentang pengaruh latihan kelincahan terhadap
kemampuan mendribble bola dalam
permainan sepak bola.
b. Untuk
melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar sarjana pendidikan jurusan
pendidikan kepelatihan olahraga, universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
G. Manfaat penelitian
Berdasarkan
ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti, penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.
Manfaat
Teoritis
Agar
dapat digunakan sebagai bahan informasi serta kajian penelitian selanjutnya khususnya bagi para
pemerhati peningkatan prestasi sepak bola maupun seprofesi dalam membahas
peningkatan kemampuan .
Bahan
referensi dalam memberikan materi latihan kepada atlet di lingkungan tempat
latihan.
2.
Manfaat
Praktis
a. Bagi Pihak Pelatih.
Agar dapat dijadikan sebagai
masukan dalam memberikan materi latihan dan peningkatan kemampuan pada teknik mendribble bola.
b. Bagi Atlet.
Meningkatkan kemampuan dribble bola pada atlet.
c.
Bagi Peneliti.
Mengembangkan teori-teori yang hasilnya bisa berguna
bagi pelatih, atlet, dan pihak-pihak yang terkait dengan prestasi sepak bola.
H.
Landasan
Teori
1.
Kelincahan
Kelincahan atau agility
adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah,dalam posisi-posisi tertentu.
Seorang yang mampu merubah satu posisi ke suatu posisi yang berbeda,dengan
kecepatan tinggi dan koordinasi gerak yang baik,berarti kelincahannya cukup
tinggi Mochamad Sajoto 1988. Komponen
keseimbangan,koordinasi dan kelincahan adalah komponen fisik yang lebih banyak
mendekati cabang-cabang olahraga yang dilakukannya. Dalam olahraga kelincahan
sangat di butuhkan semua atlit agar dapat menghindari kejaran lawan yang akan
menghadang atau lawan yang berusaha menciderai atlit. Sementara kelincahan itu
sendiri harus di asah setiap hari agar kelincahan posisi badan lebih cepat dan
tepat.
A.
Bentuk latihan kelincahan meliputi:
1)
Latihan shuttle run
Bertujuan untuk merubah gerak arah tubuh
lurus dan mengukur kelincahan. Bidang datar selebar maksimal 15 meter Nurhasan:1986 Cara melakukannya sebagai
berikut:
a. Subjek berdiri di belakang garis start
dengan salah satu kaki di letakkan di depan.
b. Pada aba-aba “ya” diberikan,subjek berlari
dengan secepat mungkin berlari ke depan menuju garis akhir,kemudian berputar
lagi.
c. Kesempatan di berikan 2 kali dan di ambil
waktu tercepatnya.
2)
Latihan zig-zag run
Bertujuan untuk mengukur kelincahan
seseorang Nurhasan:1986
Cara
melakukannya:
a.
Subjek berdiri di belakang garis start.
b.
Bila aba-aba “ya” ,subjek berlari
secepatnya melewati rintangan coune sampai batas finish.
c.
Subjek di beri kesempatan 3 kali diambil
waktu tercepat
2.
Kemampuan
mendribble bola
Kemampuan menggiring bola dalam
permainan sepakbola merupakan salah satu teknik dasar. Dalam permainan
sepakbola yang harus dikuasai oleh setiap pemain seperti yang di ungkapkan di
buku Timo scheunemann. Menggiring
bola adalah gerakan dan aksi unuk dalam dalam permainan sepakbola yang
didalamnya mengandung unsur seni, sebab adanya penggunaan kaki yang menyentuh
bola dan sanggup mengubah arah dan kecepatan menggiring bola secara tiba-tiba
dengan cara menggulingkan bola ke tanah sambil berlari. Kemampuan pemain sepak
bola dalam mendribble bola sangat di butuhkan sekali karena dapat menghindari
diri dari hadangan lawan dan bahkan menghindari diri dari niat lawan yang akan
menciderainya dan bisa berakibat cidera fatal untuk pemain.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
pengertian menggiring bola adalah membawa bola dengan berbagai macam teknik,
sedangkan bola untuk membuka daerah atau melewati lawan, sehingga pemain dapat melakukan passing atau tembakan sedekat
mungkin ke gawang atau ke teman. Dari hasil penguraian tersebut tentang
menggiring bola yaitu salah satu teknik dasar yang memegang peranan dalam
permainan sepakbola yang harus mutlak di miliki oleh pemain sepak bola nasional
maupun internasional Sucipto, sepak
bola:1999-2000.
3.
Sepak
bola
Sepak bola adalah permainan beregu yang
di mainkan 2 tim berbeda yang 1 tim di huni 11 pemain termasuk penjaga gawang.
Olahraga sepak bola di naungi FIFA
(federation internasional football association)sebagai induk organisasi
internasional. Sedangkan di Indonesia yaitu PSSI
(persatuan sepakbola seluruh Indonesia)
A.
Tujuan
Setiap cabang olahraga mempunyai
tujuan dari permainannya. Tujuan permainan sepak bola adalah pemain memasukkan
bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya dan berusaha menjaga gawangnya
sendiri agar tidak kebobolan oleh lawan yang di hadapinya. Suatu regu di
nyatakan sebagai pemenang apabila regu tersebut dapat memasukkan bola
sebanyak-banyaknya dan apabila pertandingan tersebut berakhir imbang maka di
nyatakan seri atau draw. Tujuan yang
paling utama dan yang paling di harapkan untuk dunia pendidikan terutama
pendidikan jasmani adalah sepak bola merupakan salah satu mediator untuk
mendidik anak agar kelak menjadi anak yang cerdas,terampil,jujur,dan sportif
serta anak akan tumbuh berkembang semangat persaingan (competition),kerjasama (cooperation),interaksi
social (social interaction),dan
pendidikan moral (moral education).
B.
Peraturan
pertandingan
Dalam permainan sepak bola mempunyai
aturan untuk pertandingan yaitu:
a)
Setiap pertandingan di mainkan 45 menit
2 kali dan di jalankan 2 babak,jeda babak pertama dan babak kedua yaitu
istirahat 10 menit.
b)
Di mainkan 2 tim di lapangan dengan
masing-masing tim ada 11 pemain.
c) Setiap
pertandingan hanya ada 3 pemain pengganti dari pemain cadangan tidak boleh lebih dari itu,pemain yang di
kartu merah oleh wasit tidak bisa di gantikan oleh pemain cadangan.
d) Ada wasit tengah 1 orang dan 2 asisten wasit
yang berdiri di garis samping lapangan yang bertugas membantu wasit tengah.
e) Dalam
pertandingan setiap pemain harus memakai skin deker atau pelindung tulang
jering,serta penjaga gawang harus memakai sarung tangan.
f) Tidak
boleh memakai aksesoris misalkan anting-anting maupun gelang.
g) Panjang
lapangan 100-110 meter dan lebar 65-75 meter.
4. Kerangka konsep
Menurut Notoatmodjo (2005: hal.83), kerangka konsep penelitian adalah
suatu uraian dan visualisasi huungan atau kaitan antara konsep satu terhadap
konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari
maslah yang ingin diteliti.
Berikut ini adalah kerangka konseptualnya:
1. tekhnik
2. Kondisi Fisik
3. Taktik
4. Mental
|
Olahraga Sepakbola
|
v
Kekuatan
v
Ketepatan
v
Kelentukan
v
Kelincahan
v
reaksi
|
v
Latihan shuttle run
v
Latihan zig-zag run
|
Kemampuan mendribble bola pada Sepak bola
|
Latihan dalam melakukan kemampuan mendribble bola
|
5.
Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu perumusan
jawaban dimana tingkat kebenarannya masih perlu di uji melalui penelitian.
Jadi hipotesis dirumuskan dan diajukan sebelum
kegiatan pengumpulan data dilakukan.Ini mengingat, hipotesis merupakan petunjuk
bagi si peneliti terutama terkait dengan bentuk data yang diperlukan dan
prosedur pemecahannya.Selain itu, hipotesis yang diajukan sekaligus merupakan
indikasi sampai sejauh mana peneliti menguasai konsep dan teori sehubungan
dengan masalah yang diajukan.
Hipotesis merupakan suatu
perumusan jawaban dimana tingkat kebenarannya masih perlu di uji melalui
penelitian. Sedangkan Suharsimi Arikunto ( tahun1987
halaman67). Mengatakan : Dari kata hipotesis berasal dari dua kata yaitu “Hypo” yang artinya di bawah dan “thesa” artinya kebenaran. Jadi
hipotesis yang kemudian cara menulisnya di sesuaikan dengan ejaan bahsa
indonesia menjadi hipotesa dan berkembang menjadi hipotesis.
Jadi hipotesis dapat di
artikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti kebenarannya melalui data terkumpul, sekali
hipotesis yang telah dikemukakan setalah di uji kembali akan memberikan suatu
jawaban yang benar atau mungkin pula dapat memberikan suatu jawaban yang salah.
Berdasarkan pengaruh antara
variabel bebas yaitu latihan kelincahan dan variabel terikat yaitu : kemampuan mendribble bola pada permainan sepak
bola.
Dengan demikian hipotesis
yang dilakukan adalah terdapat pengaruh yang positif antara latihan kelincahan
terhadap kemampuan mendribble bola dalam
Cabang Olahraga Sepak Bola Pada Siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo
I. Metode
Penelitian
Dalam bab ini, peneliti menyajikan suatu
cara di dalam penelitian ini, karena memperoleh data yang objektif atau data
yang dapat dipercaya. Artinya seorang peneliti akan mengadakan suatu penelitian
yang ilmiah dengan metode yang sesuai dengan apa yang diteliti, maka akan
memperoleh data yang benar serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk
itu peneliti menyinggung sedikit arti dari penelitian. Penelitian yaitu
mengamati suatu objek yang akan diteliti dan kemudian dari hasil penelitian
tersebut dapat ditarik kesimpulan. Di dalam penelitian itu sendiri ada dua hal
yang perlu dipahami, yaitu metode dan penelitian. Metode adalah suatu cara yang
diatur secara sistematis dan berfikir baik-baik untuk mendapatkan atau mencapai
suatu tujuan, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan atau penelitian secara teliti pada
objek tertentu. Sedangkan
Menurut Sugiyono (2010:2) menjelaskan “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Jadi yang dimaksud dengan metode penelitian adalah suatu cara yang
ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dalam penelitian. Begitu pentingnya suatu
metodologi dalam suatu penelitian maka seorang peneliti harus benar-benar
memahami karakteristik suatu penelitian tersebut, sehingga nantinya disesuaikan
dengan metode apa yang seharusnya diterapkan. Suatu contoh metode penelitian
deskriptif yang pelaksanaannya dengan teknik observasi tak langsung. Winarno S.
(1975), menyebutkan “Teknik tak langsung yakni pengumpulan data di mana penyelidik mengadakan
pengamatan-pengamatan terhadap gejala-gejala subjek yang diteliti dengan
perantara sebuah alat baik alat yang sengaja untuk keperluan khusmaupun yang
tidak untuk keperluan secara khusus.”Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif non eksperimen, yakni suatu penelitian dimana
peneliti sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk memberikan perlakuan atau
melakukan manipulasi terhadap variable yang mungkin berperan terhadap munculnya
suatu gejala (maksum, 2006:10).
1.
Rancangan Penelitian
Menurut pendapat Suharsimi Arikunto, (1997 : 14) “Suatu penelitian yang
dilakukan dengan baik pola dasarnya ada 3 hal pokok yang harus diperhatikan
yaitu dilakukan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah”.
Dalam penelitian ini,
jenis penelitiannya adalah “ one group
pretest – posttest design” karena di dalam penelitian ini tidak ada
kelompok kontrol dan subjek tidak di tetapkan secara acak namun penelitian ini
hanya ingin mengetahui dengan pasti perbedaan hasil akibat perlakuan yang
diberikan. Dapat diuraikan sebagai berikut :
T1 x T2
|
Keterangan :
T1 = pretest
T2 = posttest
X
= perlakuan
( Ali Maksum 2009:49)
2. Populasi dan Sampel
a.
Populasi
Pada setiap pelaksanaan penelitian akan
selalu dihadapkan pada masalah populasi, sedangkan populasi itu adalah seluruh
individu, gejala atau masalah dalam suatu daerah atau lingkungan tertentu yang
akan diteliti. Menurut Sutrisno Hadi (2000 : 220) bahwa “ Populasi adalah
seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki, dibatasi jumlah penduduk
individu yang paling mempunyai sifat sama”. Sedangkan Mardalis (1989:-55-50)
menyatakn bahwa populasi adalah semua individu yang sebagai sumber pengambilan
sampel yang ada hakekatnya populasi itu adalah sekumpulan kasus yang perlu
menemui persyaratan persyaratan tertentu yang berkaitan dengan masalah
penelitian.
Jadi menurut pengertian ini bahwa populasi dapat diartikan sebagai
individu yang menjadi sasaran atau subjek penelitian. maka populasi dalam
penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.
b. Sampel
Menurut Sutrisno Hadi (2000 : 221) sampel
adalah “ Sejumlah anggota yang jumlahnya kurang dari populasi”.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, dalam bukunya Prosedur Penelitian
(1997 : 117) bahwa ”Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Berdasarkan pendapat tersebut yang dimaksud sampel adalah sebagian dari
populasi yang dianggap mewakili seluruh populasi dengan menggunakan teknik
tertentu.
Selanjutnya untuk pengambilan besar kecilnya sampel penulis berpedoman
pada statistic dan research Sutrisno Hadi (1979:5) yang menyatakan bahwa
“menetapkan besar kecilnya sempel dalam penelitian sebenarnya tidak ada suatu
ketetapan yang mutlak beberapa persen suatu sampel yang harus diambil dari
populasi.
Jadi sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo sebanyak 30 sampel.
Untuk
mendapatkan data-data yang di jadikan bahan penelitian banyak cara atau metode
yang digunakan, data-data yang terkumpul masih merupakan data-data mentah dan
masih perlu di himpun, disusun secara sistematis, agar dapat membantu memperoleh
mengolahnya.
Sebelum menjelaskan
tentang pengumpulan data, maka membahas tentang:
a.
Jenis data
Untuk mendaptkan data
harus di pergunakan alat ukur yang berat dan dapat di percaya, sesuai dengan
penelitian yang telah ditentukan yakni data kuantitatif dalam arti bahwa jenis
data tersebut dapat diukur secara langsung, lebih tepatnya dapat di hitung dan
dinyatakan dalalm bentuk angka.
b.
Sumber data
Sumber data sebagai bahan
untuk menganalisa permasalahan, maka di perlukan data yang sebanyak-banyaknya
dan dapatdipertanggung jawabkan kebenarannya dalam peneletian tersebut sebagai
sumber data adalah Siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo. Sebagai populasi
penelitian dengan menggunakan tes siswa untuk memperolah data yang diinginkan
(Jurnal UNIPA, 2008)
Untuk
mendapatkan data yang falid dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan tes
dan pengukuran yaitu dengan cara pretest mengetahui keterampilan mendribble bola, kemudian posttest untuk mengetahui hasil dari kemampuan
mendribble bola setelah diberikan
perlakuan program latihan kelincahan
apakah terjadi peningkatan.
4. Instrumen penelitian
Instrumen
adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian (
Ali Maksum 2009:56 ). Didalam penelitian ini peneliti menggunakan
instrumen tes dan pengukuran.
a. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,pengetahuan
inteligensi,kemampuan atau bakat yang di miliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto).
Tes
yang akan digunakan peneliti untuk penelitian ini akan dipaparkan sebagai
berikut:
1)
Tes kemampuan
mendribble bola
Tujuan : mengukur
kemampuan atau keterampilam mendribble
bola dengan di sertai perubahan arah.
2)
Alat yang digunakan:
a)
Bola
b)
10 buah rintangan (coune)
c)
Stopwatch
d)
Kapur
e)
Peluit
f)
Blangko dan alat tulis
3)
Petunjuk pelaksanaan:
a) Pada
aba-aba “siap” testee berdiri di belakang garis start dengan bola berada dalam
penguasaan kaki.
b) Pada
aba-aba “ya” sambil menekan stopwatch,testee
mulai mendribble bola kearah kiri
melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan dengan arah panah
yang di tetapkan hingga menuju ke garis finish.
c) Bila
salah arah mendribble bola,ia harus
memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki di tempat kesalahan
terjadi,selama itu pula stopwatch
tetap jalan.
d) Bola
di giring oleh kaki kanan dan kiri secara bergantian
4)
Gerakan tersebut di nyatakan gagal:
a) Testee
mendribble bola hanya dengan satu
kaki saja.
b) Testee
mendribble bola tidak sesuai arah
panah.
5)
Cara penilaian:
Penilaian setiap siswa melakukan dribble bola melalui rintangan-rintangan
yang sudah disiapkan. Kegiatan ini di lakukan sebanyak tiga kali dan hasil
terbaik atau tercepat yang di ambil.
6)
Pengukuran
Pengukuran adalah proses pengumpulan data
/ informasi dari suatu obyek tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu
alat ukur Nur Hasan (2000:2). Alat ukur dalam penelitian ini adalah stopwatch.
5. Prosedur pengumpulan data
Sebelum seorang peneliti mengadakan atau
melaksanakan penelitiannya, dituntut untuk mempersiapkan diri dan segala
sesuatunya, agar dalam pelaksanaan penelitian dapat berjalan sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Dalam persiapan penelitian ini peneliti melakukan
3 (tiga) tahap yang perlu ditempuh, antara
lain :
a.
Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini, peneliti
menganalisis dengan pemilihan penentuan masalah serta judul penelitian itu
sendiri kemudian dilanjutkan dengan pembuatan proposal. Mengenai judul
penelitian yang peneliti pilih yakni: " Pengaruh latihan kelincahan terhadap kemampuan mendribble bola pada olahraga Sepakbola
siswa SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo”, serta pembuatan matriks penelitiannya
yang tujuannya untuk mempermudah penentuan langkah-langkah dalam pengumpulan
data.
b.
Tahap Konsultasi
Setelah tahap konsultasi selesai,
dilanjutkan dengan konsultasi kepada Bapak Dosen Pembimbing. Dalam hal ini,
peneliti berkonsultasi dengan Bapak Dr. Harwanto ST, M.Pd. Dalam tahap
konsultasi ini, peneliti memperoleh gambaran tentang bagaimana seharusnya
mengadakan penelitian di lapangan sesuai dengan judul yang akan diteliti.
c.
Tahap Orientasi
Tahap ini bertujuan untuk pengenalan daerah yang akan
dijadikan tempat penelitian. Untuk itu seorang peneliti dalam melaksanakan
penelitiannya untuk memperoleh data sudah mengenal daerah penelitiannya. Adapun
penelitian ini bertempat di lapangan SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.
Dalam menindak lanjuti apa yang ditulis diatas
peneliti akan memberikan tahap-tahap atau fase yang kiranya perlu untuk
dikemukakan. Dalam penyajian data ini peneliti menempuh tiga tahap, yang dalam
tahap-tahap tersebut akan diuraikan secara rinci, tiga tahap antara lain :
1)
Persiapan
Untuk Pengumpulan Data.
Dalam tahap persiapan untuk
pengumpulan data ini, peneliti melakukan beberapa hal yang nantinya dapat
berjalan dengan baik.
a)
Mendapat ijin dari Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gedangan Sidoarjo
b)
Dilanjutkan pertemuan awal dengan siswa untuk pemberitahuan pelaksanaan
penelitian.
c)
Persiapan alat-alat yang akan digunakan
dalam pengambilan data, antara lain :
(1)
Mempersipkan
lapangan untuk
tempat tes.
(2)
Mempersiapkan
bola, peluit, stop watch.
(3)
Mempersiapkan daftar isian siswa / responden.
2)
Pelaksanaan Dalam Pengumpulan Data.
Pelaksanaan pengumpulan
data ini berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Rincian Pelaksanaannya
sebagai berikut :
a)
Mengecek jumlah
sampel yang disesuaikan dengan urutannya.
b)
Memberikan penjelasan dan contoh pada
siswa yang menjadi responden tentang bentuk
tes yang harus dilakukan.
c)
Setelah penjelasan dirasa cukup dan
jelas, selanjutnya peneliti memberikan
kesempatan kepada responden untuk mencobanya sesuai dengan apa yang telah dijelaskan.
3)
Pelaksanaan
tes
a)
Melakukan tes
kemampuan mendribble bola
b)
Kesempatan hanya
tiga kali dan di ambil yang terbaik
c)
Mengumpulkan
dan megecek data hasil pelaksanaan tes
6)
Tekhnik
analisis data
Metode analisis data adalah suatu metode atau cara yang
digunakan untuk menganalisis data atau mengelola data yang diperoleh dari
penelitian yaitu hasil tes dan pengukuran pada siswa SMP Negeri 1 Gedangan
Sidoarjo
Tehnik analisis
data yang dipakai dalam penelitian ini adalah mengacu pada rumus uji T pendek
:
N(N – 1)
(Sutrisno Hadi,)
Keterangan:
Mk dan Me = masing-masing adalah mean dari kelompok kontrol dan
mean dari kelompok eksperimen
∑ b²
= jumlah deviasi dari mean
perbedaan
N = jumlah subjek
j.
Jadwal
Penelitian.
No
|
Uraian
|
Waktu
|
|||||||||||
Juli
|
Agustus
|
September
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Judul
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Matrik
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Ujian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar